Tema tulisannnya masih ini melulu? Eh iya, Maklumlaah.. tapi kan
kata Miss Nunik kalau galau harus produktif. Jadi biar produktif aja, bisanya
menulis, meskipun tulisan sampah seperti ini, tapi seenggaknya melegakan
daripada disimpan di pikiran atau perasaan (takut penuh,hehe). Kalau kata Desi,
“Menulis untuk Mendengarkan Diriku
Sendiri.” Trus ada juga yang bilang, “Aku
meninggalkan jejak lewat tulisan, semoga kelak bisa kau temukan!” (Duh
daleem. ..)
Sehat Lak? Sehaat, Alhamdulillah :D
Bahagia yaa? Enggak juga sih, tapi sudah
normal suhu hatinya.. Kata mba Aul, “Terkadang
kita cuma perlu jeda.” Sepertinya iyaa, jeda untuk kembali berpikiran baik,
semua ada waktunya, dan semua akan baik-baik saja, InsyaAllah amiin :)
Hmm, kamu memang masih sama cengengnya, masih
childish urusan begituan, (pliss rung geduk kuping :p). Tapi hatimu gimana? Kata bung Tere, "Ada seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu." Pliss, hello, kw sapa? Ga ah, La haula walaa quwwata illa billah, semoga
enggak, hatinya masih tersimpan, kecuali yang udah dibagikan sama orang tua,
saudara dan teman. Mungkin yang masih agak kepikiran, sama pernyataan ini
“Kw target yang
besar dengan kail kecil.”
Sebenarnya ingin kutanggapi, tapi aku berjanji kepada
diri sendiri, untuk tak terlalu menanggapi urusan hati kepada yang belum tentu
akhirnya, hehe.. Nah celakanya, sepertinya aku masuk terlalu dalam
dengan pertanyaanku, sampai keluar statement itu. Maaf, mungkin seharusnya, selain
bilang, ”Terkadang wanita menggunakan sembilan
perasaan.” Aku juga perlu bilang, “Kami
adalah tipe pengingat sedangkan kalian
sebaliknya, tipe pelupa.” Yasudahlah, semoga nanti kamu tahu sendiri, ga
perlu dari aku :D
Hmm, sebenarnya banyak hal ingin kutanyakan, tapi aku sepertinya juga ga siap mendapat jawabannya. Medeni neg urusan hati, sensitive. Seperti pernah baca di tumblr, mungkin itu cuma nyaman. Dan aku
pun juga tak ingin jauh memastikan, entah rasa apa yang ku punya. Namanya
perasaan juga mudah berubah, semoga waktu yang akan membuktikannya. Toh,
sebelum ada yang datang, semuanya baik-baik saja, dan ketika yang datang
memutuskan pergi, aku berharap akhirnya juga sama, baik-baik saja . Tangguh ya?
Nampaknya memang begitu, tapi selalu berusaha sajaa. ^^
Lak, tiba-tiba kepikiran ini
“Berjuanglah
untuk sabar menunggu, karena mengingat ada juga yang sedang berjuang untuk
menghalalkanmu.”
Siapa ? Kapan? Dimana ?
Sabar woooy! Sekarang tak tanya, emang udah siap ?
*nyengir*
Nih, obat galau, ngopi dari tumblr.e Desi,
Ada orang yang tengah mendoakan kita
menjadi takdirnya, meski ia belum tahu nama kita.
(via kurniawangunadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar