Bapak, sebutan buat Bapak itu ->
idola para pedagang, tapi yang udah mbah-mbah. Alasannya sederhana, kalau ada
mbah-mbah yang nawarin dagangan ke rumah, terus aku menolak, kebanyakan mereka
selalu bilang, “Bapake biasane tumbas hle mba.” Apa iya ? Kok saya ga pernah
liat ya mbah, batinku. Tapi untuk kasus tertentu, seperti mbah-mbah yang jual
tape, kacang tanah, uwi, gethuk, hal itu berlaku. Ya Bapak, mungkin beliau
punya sifat penyayang, perhatian, dan ga tegaan untuk kasus tertentu (dermawan,
mungkin juga). Tadi malam saja, bapak baru saja bilang, “Idho ditiliki kono,
karo digawak2ne panganan, mesakne..” “Hla, knopo mesakne pak?” “Hla, ditinggal
wong tuwane nug yoo.”(baca : padhe hardi dan budhe hardi baru berangkat umroh 4
des 2014 kemarin) “Nah, tapi ga duwe maeman pak.” “Hla kw gawe jelly nug yo
dike-kek.i kono” “Heem, dik titi mesti lagi neng kono kok Pak.” Benar saja,
sesaat kemudian dik Titi pulang, Bapak tanya, “Idho piye?” “Bobok og.” “Nangis
ora?”, aku ikut nyambung. “Ora, hla ngopo nangis?” “Yo, menawa kangen,”jawabku
asal.
Ah, Bapak sepertinya terkadang
Beliau terlalu berharap banyak padaku, aku senang, tapi kadang juga takut mengecewakan. Akhir-akhir ini, aku
memilih menghindar darinya, karena Beliau sepertinya mulai tak sabar menantikan
kapan kabar bahagia itu diterimanya. Beliau sempat bertanya, siapa nama
**s*nku, aku diam memilih menyembunyikannya, aku takut karena rasa khawatirnya
yang mulai dalam, beliau akan mencampuri hal yang sebenarnya tak perlu lah
dilakukan oleh seorang bapak untuk anaknya. Pak, terima kasih sudah
mengkhawatirkanku :* Cukup doa dan kepercayaan, bentuk dukungan dari Bapak,
biar aku yang akan menyelesaikan kewajibanku.
Bapak,
terima kasih untuk kelembutan hatimu menghadapi anakmu yang malah mulai nakal
ini, semoga do’a-do’a Bapak diijabah oleh Allah, diampunkan segala dosa, diberi
rizki yang berkah, dan ketenangan hati, kesehatan, dan keistiqomahan dalam
kebaikan. Bapak yang selalu memberikan teladan untuk bisa tetap istiqomah dalam
kebaikan, contoh kecilnya, beliau selalu punya target 1 juz tiap hari, meskipun
terkadang harus dipaksakan ketika radangnya kambuh lagi. Bapak, dari beliau,
saya juga belajar, untuk menjaga hubungan baik dengan setiap orang, “Duit isoh
digolek, paseduluran durung mesti,” begitu pesannya, ketika pembangunan rumah Mbah Sragen tak kunjung
selesai.
Oiya,
Bapak juga yang memaksa aku menjadi harus berani menyetir, naek genteng, maen
ke bengkel, bayar pajak sendiri, tapi untuk menemani beliau nonton bola
malem-malem, saya melakukan dengan senang hati. Beliau juga yang mengenalkan
saya sama om Lemper dan kak Kaka (haha, panggilan pemain favorit pas SMP SMA).
Seingat saya, dulu tiap lagi nemenin nonton bola (seringnya dini hari, karena
kalau malem masih banyak yang lainnya), pertanyaan yang terlontar adalah,
“Pemain.e sing apik sopo Pak? Bagus mboten?” (wkwkwk). Tapi, sekarang,
momen-momen itu ga bisa lagi, TVnya rusaak :(
Trus lagu buat Bapak sepanjang masa adalah Ayah,Yang
Terbaik Bagimu – Ada Band feat Gita Gutawa. Kalau untuk saat ini, entah kenapa
aku kalau inget bapak, pengennya lagu Pongki feat Baim yang judulnya, Seperti Yang Kauminta,
begini liriknya…
Maaf kan aku tak bisa memahami
Maksud amarahmu
Membaca dan mengerti
Isi hatimu
Ampuni aku yang
Telah memasuki
Kehidupan kalian
Mencoba mencari celah
Dalam hatimu
* Aku tahu ku takkan bisa
Menjadi seperti yang
Engkau minta
Namun selama nafas
Berhembus
Aku âkan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
Ampuni aku yang telah
Memasuki kehidupan kalian
Mencoba mencari celah
Dalam hatimu
* Aku tahu dia yang bisa
Menjadi seperti
Yang engkau minta
Namun selama aku bernyawa
Akukan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
Maksud amarahmu
Membaca dan mengerti
Isi hatimu
Ampuni aku yang
Telah memasuki
Kehidupan kalian
Mencoba mencari celah
Dalam hatimu
* Aku tahu ku takkan bisa
Menjadi seperti yang
Engkau minta
Namun selama nafas
Berhembus
Aku âkan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
Ampuni aku yang telah
Memasuki kehidupan kalian
Mencoba mencari celah
Dalam hatimu
* Aku tahu dia yang bisa
Menjadi seperti
Yang engkau minta
Namun selama aku bernyawa
Akukan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar