Hari ini, ya harusnya hari ini
kenangan itu tercipta. Kenangan yang indah bersama mereka, mereka yang mungkin
selama ini tak membuat saya bahagia, tapi banyak memberikan pelajaran buat saya.
Ya, mereka, sekumpulan anak-anak yang masih terlalu muda, masih banyak tanda tanya
dan masih penuh tawa. Dan, tawa mereka itulah yang di akhir perjalanan ini
menyakiti saya.
Sebenarnya
bukan sepenuhnya ini salah mereka, saya juga patut dipersalahkan karena kalah
dengan perasaan saya. Mungkin kalau saya sedikit mengesampingkan ini, kejadian
akan berbeda, mungkin akhirnya pun akan lebih penuh makna. Tapi ya sudahlah, toh
semuanya telah berlalu dengan caranya, bagaimanapun itu saya akan berusaha mengambil pelajaran dan hikmahnya.
Mereka berbeda dari kebiasaan saya, mereka berbeda dari bayangan saya, ya mereka berbeda dari harapan saya. Tapi karena perbedaan inilah, saya belajar, saya mendapat pengalaman yang sebelumnya tak saya dapatkan, dan saya punya sedikit keberanian. Saya sadar, banyak hal di diri saya yang ternyata sangat kurang, sangat salah, dan sangat tidak masuk akal. Saya yang terlalu terbiasa berada di zona aman saya, ternyata tak cukup kuat untuk keluar dari sana. Saya yang terbiasa menggunakan perasaan saya ternyata sangat tidak kuasa menghadapi perilaku mereka. Sangat bodoh, sungguh sangat kekanak-kanakan tingkah laku saya, seperti merasakan de javu saat dulu kala, tapi ternyata masih tak sanggup menghadapinya.
Mereka berbeda dari kebiasaan saya, mereka berbeda dari bayangan saya, ya mereka berbeda dari harapan saya. Tapi karena perbedaan inilah, saya belajar, saya mendapat pengalaman yang sebelumnya tak saya dapatkan, dan saya punya sedikit keberanian. Saya sadar, banyak hal di diri saya yang ternyata sangat kurang, sangat salah, dan sangat tidak masuk akal. Saya yang terlalu terbiasa berada di zona aman saya, ternyata tak cukup kuat untuk keluar dari sana. Saya yang terbiasa menggunakan perasaan saya ternyata sangat tidak kuasa menghadapi perilaku mereka. Sangat bodoh, sungguh sangat kekanak-kanakan tingkah laku saya, seperti merasakan de javu saat dulu kala, tapi ternyata masih tak sanggup menghadapinya.
Mungkin
dari sinilah, saya harusnya belajar untuk lebih tangguh, teguh, dan sabar
menghadapi kejadian yang ada. Mungkin inilah waktu yang tepat, untuk Dia
memperingatkan dan menolong saya. Dan mungkin saat inilah saya harusnya kembali
menata hati, pikiran dan jiwa. Ya, mungkin memang ini akhir yang tidak bahagia,
tapi semoga bisa memberikan kesan dan pesan yang akan bermakna nantinya buat
saya dan kita ke depannya. Amin. (Rusunawa Jurug, 060612)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar