Semua Akan Indah Pada Waktunya (part1)

31 Juli 2012,
akhir bulan yang tak pernah terfikir akan berakhir sebahagia ini..

Yah, meski diawali dengan HP mati pas bangun sahur, yang aku pikir hanya karena low batt semalem, ternyata problemnya tak sesederhana itu, karena setelah di-charge pun, si Naite masih ngambek juga. Oke,  aku beralih mengambil ponsel ayahku, dan mengganti simcard beliau dengan punyaku, hasilnya NIHIL, tetap ga ada respon darinya, jaringan ga ada, telfon ga bisa, SMS juga. Hmm, aku menggumam dan bertanya di dalam hati,

    ”apa mungkin ini jawaban Allah atas apa yang ku keluhkan kemarin malam?”

     “Entahlah, mungkin memang iya, disyukuri aja!”

Semalem, sebelum tidur, aku memang sempat berkeluh kesah dengan memasang status di  jejaring sosial yakni ‘bila ku lelah, tetaplah di sini, jangan tinggalkan aku sendiri’ yang diambil dari lagu Buat Aku Tersenyum. Pada saat itu, emang lagi ngerasa “gue banget” sama petikan lagu yang dipopulerkan oleh Sheila on 7 tadi. Akhirnya, aku memasang status lagi, kali ini ‘hp dan simcard sm’’ ngambek :)’ sebagai pengumuman aja, barangkali hari ini ada yang mau perlu sama aku (haha, sok dibutuhin bgt sih :P)

Kemarin, aku dapet SMS dari nomer yang tidak dikenal, yang begini tulisannya….

Berdasarkan surat lamaran yang telah kami terima,

kami mengundang Anda untuk mengikuti tes di *** (suatu koran harian) ,

Selasa, 31 Juli 2012 pukul 09.00 WIB dgn membawa alat tulis lengkap.

Terimakasih

Ya, berarti hari ini, :D berasa kayak mimpi, kayak di eftivi’’ atau di sinetron” (alay maks)

Memang sih, udah sebulan yang lalu aku ngirim surat lamaran ke sana, niatnya ga iseng’’(ga kayak kebanyakan jawaban artis kalau ditanya dulu awal karirnya gimana), emang serius, pengen, biar bisa belajar, kalau ga salah inget, waktu dulu itu, merasa minder, ga bisa nglakuin sesuatu yang bisa bikin seneng ortu, ditambah lagi pas ujian, ga ada yang berhasil dikerjain dengan sukses, ya, kalo ga salah gara-gara itu, jadi nekat-nekatan bikin surat lamaran (untung punya contoh dari tetangga, makasih ya  Na!), bikin tulisan berdasarkan video PKn semester lalu, aku kasih judul MARAKNYA PERKEMBANGAN SUBPOLTAS (minta pendapat ibu tentang tulisannya), dan dikirim deh ke HRDnya, yang untung alamatnya di daerah yang aku tahu. Mungkin pepatah ini juga yang memotivasi “Lakukanlah jika memang bisa. Karena kamu akan menyesal ketika kamu tidak melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan”

Sempet bertanya-tanya juga di dalam hati,beberapa minggu setelah itu, emang kalau nunggu pengumuman lamaran itu berapa lama? Udah sebulan ga ada kabar,jadi, udah ga kepikiran sebenere tentang hasilnya. Ya mungkin cerita di novel, ftv, sinetron, film , atau apapun itu ga semuanya bisa terjadi di kenyataan. “Pertama kali nyoba, terus berhasil!”, teori ini ga selamanya berlaku, perlu ada beberapa asumsi  yang dipenuhi sebelumnya.

Aku bersiap-siap, bingung sebenere, tesnya nanti ngapain, kemarin abiz dapat sms, udah aku tanya ke nomer itu, tapi ga ada jawaban, hmm, selayaknya kalau tahu ada ujian, paling ga belajar dulu kan? (inget nasihat ibu, kalau mau ujian, ga belajar, namanya sombong). Ya, kemarin aku udah beli Koran dengan merk itu,udah tak liat-liat, apa slogannya, ada apa aja rubriknya, sempet terpikir juga kalau ntar ditanya, ”berapa lembar halamannya?”(haha, ngacoo). Liat berita yang terbaru, pas saat itu Tragedi Rohingya di Myanmar, searching di google tentang seluk-beluk Rohingya, yang aku tangkap seperti ini, Rohingya itu suku etnis yang beragama Muslim di Myanmar, tapi mereka ga  mendapat pengakuan oleh pemerintah di sana, sehingga mereka dianggap illegal. Teror  pembantaian dan perlakuan tidak baik yang diterima oleh mereka, tak mendapat perhatian dari pemerintah sana, bahkan tokoh politik Aung San Suu Kyi, peraih nobel  Perdamaian, tak berkomentar apa pun tentang tragedi ini. Miris!. Aku bingung, harus ngapain, aku berdoa “Semoga Allah selalu melindungi mereka di sana.Amin.”

Pukul 08.50 aku sudah berada di ruang tunggu kantor Koran itu (tumben, biasanya padahal on time banget :p ).  Aku berkenalan dengan 3 orang perempuan, yang satu berasal dari Klaten, maaf lupa namanya (maaf mbak :(, huhu ), dia sedang menunggu ujian pendadaran di jurusan apa ya, lupa lagi. Lalu, ada mbak Ratri, dia lulusan PR (Public Relation) UNS juga, dia paling pengalaman di antara kami berempat. Ada mbak Wati, anak  Bahasa Inggris yang lagi nunggu wisuda. Pas mereka balik nanya aku, sempet aneh juga, pekerjaan ini berasa ga nyambung  sama yang aku sedang pelajari di bangku kuliah sekarang. Tapi mereka bilang, “gapapa juga, nyari pengalaman :D”. Oke, lalu jam 09.00 tes dimulai, yang pertama tes tertulis, ada beberapa lembar pertanyaan dan pernyataan yang harus kami isi. Seorang ibu muda, mungkin sekitar 30an membagikan lembaran soal dan menjelaskan tata caranya.